Rabu, 04 April 2012

Merencanakan Pelabuhan

Perencanaan pelabuhan
1.Pendahaluan
Pembangunan pelabuhan memakan biaya yang sangat besar.Oleh kerena itu
diperlukan suatu perhitungan dan pertimbangan yang masak sebelum
pelabuhan tersebut dibangun.Pertimbangan bagi perencanaan pelabuhan
biasanya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan ekonomi,politis dan
teknis.yang paling penting adalah pertimbangan ekonomis.
Secara teknis hampir semua semua pelabuhan dapat di bangun,oleh karenanya
perlu teknis dapat menyesuaikan.Masalah ekonomis dapat di perhitungkan
berdasarkan tujuan dari pelabuhan tersebut,daerah belakang,daerah operasi dan
sebagainya.
2.Persyaratan dan perlengkapan pelabuhan
Pelabuhan adalah daerah yang terlindungi dari pengaruh gelombang sehingga
kapal bisa berlabuh dengan aman untuk bongkar muat barang,menarik turunkan
penumpang,mengisi bahan bakar,melakukan reparasi dan sebagainya.Untuk
memberi pelayanan yang baik maka pelabuhan harus memenuhi beberapa
persyaratan,diantaranya sebagai berikut :
1. Harus ada hubungan yang mudah antar tranportasi air dan darat sepeti
jalan raya dan kereta api.agar barang barang dapat diangkut dari dan ke
palebuhan dengan mudah dan cepat.
2. Pelabuhan berada disuatu lakosi yang mempunyai daerah
belakang(daerah pengaruh) subur dengan populasi penduduk yang cukup
padat.
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
4. Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan herus mampu membuang sauh
selama menunggu merapat ke dermaga.
5. Pelabuhan harus mampunyai fasilitas bongkar muat barang(kran, dsb) dan
gudang-gudang penyimpanan barang.
6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk meresparasi kapal-kapal.
Fungsi dari masing-masing bangunan yang terdapat di pelabuhan sebagai
berikut :
1. Pemecah gelombang,yang digunakan untuk melindungi daerah perairan
pelabuhan dari gangguan gelombang.gelombang yang datang dari laut
lepas akan dihalangi oleh bangunan ini.
2. Alur pelayaran,berfungs untuk mengarahkan kapal-kapal yang akan
keluar/masuk pelabuhan.alur pelayaran harus mempunyai kedalaman dan
lebar yang cukup untuk dilalui kapal-kapal.
3. Kolam pelabuhan,merupakan daerah perairan dimana kapal berlabuh
untuk melakukan bongkar muat,melakukan gerakan untuk
memutar(dikolam putar).
4. Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatnya
kapal dan menambatnyan pada waktu bongkar muat barang.
5. Alat penambat,digunakan untuk menanmbat kapal pada waktu merpat di
dermaga maupun menggu diperairan sebelum kapal merapat didermaga.
6. Gudang,yang terletak di belakang dermaga untuk menyimpan barangbarang
yang harus menunggu pengapalan.
7. Gedung terminal untuk keperluan administrasi.
3. Pemilihan lakosi pelabuhan.
Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan
daratan.Pemilihan lokasi tergantung beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Kondisi tanah dan geologi.
2. Kedalaman dan luas daerah perairan.
3. Perlindungan pelabuhan terhadap gelombang.
4. Arus.
5. Sedimentasi.
6. Daerah daratannya yang cukup luas untuk menampung barang yang akan
dibongkar muat.
7. Jalan-jalan untuk trasportasi.
8. Daerah industri dibelakangnya.
Pemilihan lokasi pelabuhan harus mempertimbangkan faktor tersebut.akan
tetapi biasanya tidak semua faktor tersebut bisa terpenuhi,sehingga diperlukan
suatu kompromi untuk mendapatkan hasil optimal.
Berbagai faktor yang mempegaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai
berikut :
1. Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pantai.
2. Pengerukan pertama pada waktu pembangunan yang harus dilakukan.
3. Pengerukan selama pelabuhan beroperasi.
3.1. Tinjauan topografi dan geologi.
Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk
membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk pengembangan di masa
mendatang.Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas
pelabuhan seperti Dermaga,jalan,gudang dan juga daerah industri.
3.2. Tinjauan pelayaran.
Pelabuhan yang akan dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan
meggunakannya.Pelayaran suatu kapal dipegaruhi oleh faktor-faktor alam dan
angingelombang dan arus dapat menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada
badan kapal.
3.3. Tinjauan sedimentasi.
Pengerukan untuk mendapatkan kedalamam yang cukup bagi pelayaran di
daerah pelayaran memerlukan biaya yang cukup besar.pengerukan ini dapat
dilakukan pada waktu membangun pelabuhan maupun selama perwatan.
Pelabuhan harus dibuat sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi
harus sesedikit mungkin(kalau bisa tidak ada sama sekali).
Berikut ini diberikan beberapa contoh masalah sedimentasi di pelabuhan.
1.Pelabuhan bengkulu.
Pelabuhan bengkulu terletak di pantai barat Sumatra.Gelombang di samudra
Indonesia besar.apabila gelombang datang dengan membentuk sudut terhadap
garis pantai,maka pada saat gelombang pecah akan terjadi arus sepanjang
pantai yang dapat mengangkut pasir pantai dalam bentuk transpor sedimen
sepanjang pantai.Sedimen yang bergerak sepanjang pantai tersebut akan
terhalang oleh breakwater dan mengendap didaerah tersebut.karena breakwater
kurang panjang maka ruang pengendapan tersebut cepat penuh dan traspor
sedimen yang terus terjadi akhirnya melintasi pemecah gelombang dan
sebagian masuk ke perairan pelabuhan dan mengendap didaerah tersebut.
2. Pelabuhan Mandar Permai .
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan untuk rekreasi yang terletak di pantai
sebelah barat Tanjung priok di sepanjang pantai Cengkareng.Disekitar lokasi
pelabuhan banyak sungai yang membawa sedimen susupensi.Untuk
menghalangi masuknya sedimen susupensi keperairan pelabuhan maka dibuat
pemecah gelombang sepanjang 930 m.pembuatan pemecah gelombang itu
supaya sedimen susupensi yang ada didaerah pantai tidak masuk ke kolam
pelabuhan.
3.4. Tinjauan gelombang dan arus.
Gelombang menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada kapal dan bangunan
pelabuhan.untuk menghindari gangguan gelombang terhadap kapal yang
berlabuh maka dibuat bangunan pelindung yang disebut pemecah gelombang.
Didalam tinjauan pelayaran,diharapkan bahwa kapal-kapal dapat masuk ke
pelabuhan menurut alur pelanyaran lurus(tanpa membelok) dan alur tersebut
garus searah dengan arah penjalaran gelombang terbesar dan arah arus.
3.5. Tinjauan kedalaman air.
Kedalaman sangat berpengaruh pada perencanaan pelabuhan.di laut yang
mengalami pasang surt Variasi muka air kadang-kadang cukup besar.Menurut
pengalaman,pasang surut yang kurang dari 5 m masih dapat diadakan
pelabuhan terbuka.bila pasang surut lebih dari 5 m,maka terpaksa di buat
pelabuhan tertutup yang dilengkapi dengan pintu air untuk memasukan dan
mengeluarkan kapal.
4.Ukuran dan bentuk pelabuhan.
Ukuran pelabuhan ditentukan jumlah dan ukuran kapal-kapal yang akan
menggunakannya serta kondisi lapangan yang ada.Ditinjau dari biaya,ukuran
pelabuhan harus sekecil mungkin,akan tetapi pengoperasian yang mudah.
Ukuran kolam putar tergantung pada ukuran kapal dan memudahkan gerak
berputar kapal,yang di bedakan dalam 4 macam :
1. Ukuran Optimum untuk dapat berputar dengan mudah memrlukan
diameter empat kali panjang kapal penggunanya.
2. Ukuran menengah ruang putar dapat sedikit kesulitan dalam berputar
mempunyai diameter dua kali panjang kapal terbesar yang
menggunakannya.
3. Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali
panjang kapalnya.gerakan berputar dapat dilakukan dengan
menggunakan jangkar dan bantuan kapal tunda.
4. Ukuran minimum ruang putaran harus mempunyai diameter 20% lebeh
panjang kapal terbesar yang menggunakannya.dalam gal ini untuk
membantu perputaran ,kapal harus ditambat pada suatu titik
tetap,misalnya dengan pelampung,dermaga atau jangkar.
4.Pemecah Gelombang.
Pemecah gelombang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan
semi alam dan buatan.lay out pemecah gelombang tergantung pada arah
gelombang maksimum,bentuk garis pantai,ukuran minimum pelabuhan yang
diperlukan untuk melayani trafik dipelabuhan tersebut.
Pemecah gelombang bisa berupa dua lengan yang menjorok kelaut dari garis
pantai dan sebuah pemecah gelombang yang sejajar pantai dan dilengkapi
dengan dua mulut untuk masuk dan keluarnya kapal.bentuk lain adalah satu
lengan pemecah gelombang yang berawal dari pantai menuju laut yang
kemudian membelok dan sejajar pantai.
Disini terdapat satu mulut dan digunakan apabila angin dan gelombang berasal
dari satu arah.pemecah gelombang bisa pula terdiri dua lengan yang menjorok
ke laut dari garis pantai dengan kedua lengan tersebut konvergen dan
membentuk suatu bukaan di laut untuk jalan masuk dan keluar kapal.pemilihan
bentuk layout pemecah gelombang sangat tergantung pada arah gelombang
maksimum dan ketenangan di kolam pelabuhan dapat diselidiki dengan
menggunakan te model hidraulis.
Dimensi pemecah gelombang tergantung pada kedalaman air,tinggi pasang
surut,tinggi gelombang,tipe pemecah gelombang dan bahan kontruksi.elevasi
puncak bangunan didasarkan pada muka air pasang tertinggi dan dihitung
dengan menggunakan run up gelombang,yaitu naiknya gelombang pada
permukaan pemecah gelombang sisi miring.
6.Lokasi dan lebar mulut pelabuhan.
Untuk menggurangi tinggi gelombang di perairan pelabuhan,mulut pelabuhan
tidak boleh lebuha besar dari yang diperlukan untuk keamanan pelayaran ayau
arus berbahaya yang ditimbulkan oleh pasang surut.perubahan elevasi muka air
karena adanya pasang surut menyebabkan arus keluar/masuk melalui
mulutnya.karena mulut pelabuhan relatif sempit maka arus tersebut mempunyai
kecepatan tinggi yang dapat mengganggu gerak kapal.
Lebar mulut pelabuhan tergantung pada ukuran pelabuhan dan kapal-kapal yang
menggunakan pelabuhan.biasanya untuk pelabuhan kecil lebar mulut pelabuhan
adalah 100 m,pelabuhan sedang antara 100 m dan 160 m,dan untuk pelabuhan
besar 160 m – 260 m.
Apabila mulut berada antara pemecah gelombang dengan sisi miring maka
lebarnya pada air rendah,yaitu sama dengan lebar yang diperlukan ditambah
dengan lebar karena kemiringan sisi bangunan pada kedalaman
tersebut.misalnya,jika lebar mulut adalah 150 m dan mulut tersebut berada
antara pemecah gelombang dengan kemiringan 1 : 3 maka untuk pelabuhan
dengan kedalaman 10 m lebar pada muka air rendah adalah 210 m.
Gelombang dari laut akan masuk melalui mulut pelabuhan.dalam perjalananya
masuk ke pelabuhan,tinggi gelombang berkurang secara berangsur-angsur
karena proses di fraksi,yaitu penyebaran energi gelombang ke seluruh lebar
daerah perairan pelabuhan.
Tinggi gelombang di kolam pelabuhan dapat dihitung dengan rumus
stevenson.rumus tersebut memberikan hasil perkiraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar